Jakarta – Debat ketiga capres-cawapres 2024 yang digelar pada 7 Januari 2024 lalu masih menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam debat tersebut, Anies Baswedan, capres nomor urut 1, mendapat sorotan yang cukup tajam dari masyarakat.
Salah satu julukan yang dilekatkan oleh masyarakat pada Anies Baswedan adalah “Sengkuni”. Julukan ini merujuk pada tokoh antagonis dalam Wiracarita Mahabarata, yang juga merupakan paman dari kelompok Korawa melalui pihak ibu.
Sengkuni digambarkan sebagai sosok yang sangat cerdas tetapi licik, jahat, dan memiliki nafsu kuat terhadap kekuasaan. Dalam kisah Mahabarata, Sengkuni sering kali menghasut para Korawa untuk memusuhi Pandawa dan bahkan berhasil mendapatkan Kerajaan Indraprastha melalui permainan dadu yang curang.
Pemberian julukan “Sengkuni” kepada Anies Baswedan mencerminkan pandangan masyarakat terhadapnya sebagai sosok yang dianggap licik, jahat, dan suka mengadu domba. Istilah “Sengkuni” dalam bahasa gaul digunakan untuk menggambarkan individu yang memiliki sifat-sifat tersebut.
Salah satu video di TikTok yang menyoroti tindakan Anies Baswedan selama debat capres 2024 dan menyebabkan munculnya julukan “Sengkuni” telah ditonton lebih dari 1 juta kali. Dalam video tersebut, Anies Baswedan dinilai telah melakukan hal-hal yang tidak pantas, seperti:
- Menghina kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dengan memberikan nilai 11 dari 100.
- Mengatakan bahwa Prabowo Subianto tidak layak menjadi presiden karena pernah gagal dalam pemilihan presiden dua kali.
- Menuduh Prabowo Subianto sebagai sosok yang tidak memiliki visi dan misi yang jelas.
Tindakan-tindakan tersebut dinilai oleh masyarakat sebagai bentuk adu domba dan tidak mencerminkan sikap seorang calon presiden yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
Menanggapi julukan “Sengkuni” yang dilekatkan padanya, Anies Baswedan mengaku tidak mempermasalahkannya. Ia mengatakan bahwa julukan tersebut merupakan hak masyarakat untuk berpendapat.
“Saya tidak mempermasalahkan julukan apa pun yang diberikan kepada saya. Yang terpenting adalah masyarakat dapat menilai saya secara objektif,” kata Anies Baswedan.
Sementara itu, Prabowo Subianto juga tidak memberikan komentar terkait julukan “Sengkuni” yang dilekatkan pada Anies Baswedan. Ia mengatakan bahwa ia fokus pada program kerja dan visi-misinya untuk Indonesia.
“Saya tidak mau ambil pusing dengan julukan-julukan yang diberikan kepada saya. Yang terpenting adalah saya dapat meyakinkan masyarakat bahwa saya adalah sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia,” kata Prabowo Subianto. (Maula Ibrahim)