Jakarta – Pemilihan Umum 2024 semakin dekat.
Persaingan para calon presiden pun semakin ketat dan menarik disimak.
Ketiganya adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.
Lembaga-lembaga survei pun sudah mulai memenuhi pemberitaan terkait keunggulan masing-masing capres.
Unggul di satu survei, belum tentu unggul di lembaga survei lain.
Pada bulan Juni 2023 ada enam lembaga survei yang merilis hasil.
Dari keenam hasil survei tersebut, bisa dilihat bahwa nama Prabowo sedang naik daun.
1. Survei Indopol
Lembaga survei Indopol mengungkap Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto masih menjadi calon presiden (capres) yang terkuat dalam bursa pemilihan presiden 2024 mendatang.
Eks Danjen Kopassus itu unggul dari dua capres potensial lainnya yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Selain unggul elektabilitas, Prabowo juga bakal menang secara head to head jika dihadapkan dengan kedua tokoh tersebut.
Direktur Eksekutif Indopol Survey & Consulting Ratno Sulistiyanto mengatakan simulasi pertama Prabowo dihadapkan melawan Ganjar Pranowo. Hasilnya, Prabowo memperoleh 42,9 persen, Ganjar 36,94 persen dan belum memilih 20,16 persen.
“Elektabilitas dua nama calon presiden (head to head), jika pemilihan presiden dilaksanakan hari ini, Prabowo Subianto memenangkan pilpres dengan suara 42,9 persen, sementara Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan sebesar 36,94 persen dan yang belum menentukan pilihan 20,16 persen,” kata Ratno dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (20/6/2023).
Hal tidak jauh berbeda dengan simulasi kedua yang dilakukan oleh Indopol Survey & Consulting. Adapun Prabowo juga unggul secara head to head melawan Anies Baswedan jika dihadapkan head to head di Pilpres 2024.
Ketua Umum Partai Gerindra itu unggul dengan perolehan 41,53 persen suara. Sementara itu, Anies Baswedan 34,44 persen suara dan belum memilih 24,03 persen.
2. LSI Denny JA
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali mengeluarkan hasil temuan terbarunya yang berkaitan dengan kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hasilnya, nama Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto ungguli Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, mayoritas publik yang memilih Prabowo yakni dominan mereka yang puas dengan kinerja presiden Jokowi.
Ssebanyak 39,5 persen publik yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi menyatakan mendukung Prabowo.
Sementara untuk Ganjar Pranowo hanya sebesar 38,7 persen dan untuk Anies Baswedan hanya 14,1 persen.
“Yang puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Prabowo,” kata Adjie dalam paparannya yang disampaikan, Senin (19/6/2023).
Sementara sebaliknya, untuk publik yang merasa tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi justru memilih Anies Baswedan di Pilpres.
Ada sebanyak 44,1 persen yang memilih Anies Baswedan, untuk Prabowo Subianto hanya 20,5 persen dan untuk Ganjar Pranowo hanya 16,2 persen.
“Yang tidak puas dengan kinerja Jokowi memilih Anies Baswedan,” kata dia.
Saat dilakukan Head to Head antara Prabowo dengan Ganjar Pranowo maka hasilnya, kata Adjie, dominan dari publik yang merasa puas dengan kinerja Jokowi, lebih memilih Ketum Partai Gerindra.
Akan tetapi Prabowo Subianto hanya unggul tipis dengan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
“Prabowo unggul atas Ganjar. Publik yang puas dengan kinerja Jokowi memilih Prabowo sebesar 43,3 persen dan memilih Ganjar sebesar 42,3 persen,” kata dia.
Lebih lanjut, Adjie menjelaskan ada beberapa hal mendasar alasan yang membuat masyarakat yang puas dengan kinerja Jokowi lebih dominan memilih Prabowo.
Salah satu faktor terbesar yakni publik masih mempermasalahkan batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Selain itu, Adjie juga melihat ada kedekatan dan kecocokan emosional Prabowo dengan Jokowi beserta keluarganya.
“Prabowo bisa langsung deal dengan Jokowi soal apapun, sementara Ganjar perlu ada perantara partai karena posisinya sebagai petugas partai,” ungkap Adjie.
3. Survei IPO
Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) kembali mengeluarkan hasil temuan terbarunya, Jumat (16/6/2023).
Dalam temuannya yang bertajuk ‘Peta Elektabilitas Koalisi Capres dan Cawapres Pemilu 2024’ turut didapati hasil terkait nama sosok yang digadang berpotensi jadi capres mendatang.
Hasilnya, dari nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto unggul sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024.
Nama Prabowo Subianto menempati urutan pertama dari beberapa bentuk simulasi, yakni di antaranya simulasi 40 nama terbuka, hingga simulasi 3 nama.
Dalam simulasi 40 nama, Prabowo Subianto mendapatkan perolehan elektabilitas 27,3 persen, disusul Anies Baswedan 24,6 persen dan Ganjar Pranowo di 16,2 persen.
“Elektabilitas Prabowo muncul sebagai kandidat tertinggi dengan 27,3 persen,” kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah saat menyampaikan hasil surveinya, di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (16/6/2023).
Sementara di urutan ke empat ada nama Agus Harimurti Yudhoyono dengan 4,7 persen, Mahfud MD dengan 3,1 persen, Erick Thohir dengan 2,9 persen dan Ridwan Kamil 1,6 persen.
Selebihnya seperti Airlangga Hartarto hingga Sandiaga Uno berada di bawah 1 persen.
Lebih lanjut, nama Prabowo Subianto juga turut unggul di simulasi 5 nama capres versi IPO.
Dimana, perolehan elektabilitas Prabowo berada di angka 34,9 persen, lalu kemudian kembali dibayang-bayangi Anies Baswedan dengan 25,9 persen dan Ganjar Pranowo d urutan ketiga dengan 24,1 persen.
“Di lima nama Prabowo tetap tertinggi 34,9 persen, Anies Baswedan 25,9 persen, Ganjar Pranowo meningkat juga 24, 1 persen,” ucap dia.
4. LSN
Lembaga Survei Nasional (LSN) merililis hasil survei terbaru elektabilitas bakal Capres 2024.
Survei dilakukan pada 24 Mei sampai 3 Juni 2023 di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden 1.420.
Hasilnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menampati posisi pertama dengan elektabilitas 39,5 persen.
Posisi kedua disusul Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 32,8 persen dan di posisi ketiga ada mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan 21,9 persen.
Sementara itu sebanyak 6,8 persen responden belum menentukan pilihan (undecided voters).
Berdasarkan angka tersebut terlihat elektabilitas Prabowo terpaut sekira 7 persen dengan Ganjar Pranowo.
Melesatnya elektabilitas Prabowo Subianto dipengaruhi beberapa faktor.
Direktur Eksekutif LSN Gema N Bakry menjelaskan ada lima faktor yang membuat elektabilitas Prabowo terus naik.
Pertama, berasal dari endorsement Presiden Jokowi terhadap Prabowo dengan capaian approval rating cukup tinggi hingga 70 persen.
Kedua, mengalirnya dukungan dari basis massa Presiden Jokowi, para pendukung Jokowi lebih banyak menjatuhkan pilihan pada Prabowo.
Ketiga, kapabilitas kepemimpinan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan memiliki kinerja yang baik selama 2,5 tahun terakhir.
Keempat, kepribadian Prabowo yang lebih banyak bersifat positif.
“Ketua Umum Partai Gerindra itu cenderung mengedepankan politik sejuk, tak pernah melontarkan kritik apalagi ujaran kebencian kepada para kompetitornya, dan selalu mendorong persatuan nasional,” kata Direktur Eksekutif LSN Gema N Bakry dalam rilis survei bertajuk Peta Elektabilitas Tiga Capres Papan Atas di Sembilan Provinsi Terbesar secara daring pada Minggu (11/6/2023).
Kelima, solidnya dukungan dari mesin partai dan konstituen Partai Gerindra.
Dibandingkan dengan partai lain, lanjut dia, mesin partai dan konstituen Partai Gerindra adalah yang paling solid mendukung capres yang diusung partainya.
5. Indikator Politik
Hasil survei terbaru Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menempatkan elektabilitas Prabowo Subianto berada di urutan pertama dengan 38,0 persen dalam simulasi tiga nama.
Kemudian disusul Ganjar Pranowo 34,2 persen dan Anies Baswedan 18,9 persen.
Sementara yang tidak tahu atau tidak menjawab 8,8 persen.
“Untuk tren dukungan dengan simulasi tiga nama yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies, dua nama pertama cukup mengalami kenaikan. Adapun Anies, cenderung turun,” kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam pemaparannya secara virtual, Minggu, (4/6/2023).
Menurut Burhanuddin, tren naiknya elektabilitas Prabowo didorong oleh tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang tinggi di masa akhir pemerintahannya, di mana Prabowo adalah Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi.
Periode survei ini dilakukan pada 26-30 Mei 2023 dengan pemilihan sampel melalui metode RRD (Random Digit Dialing) yakni teknik memilih sampel melalui proses nomor telepon secara acak dengan sampel sebanyak 1.230 responden.
6. SMRC
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbarunya di kalangan pemilih kritis.
Hasilnya dukungan kepada Ganjar Pranowo 37,9 persen, Prabowo Subianto 33,5 persen dan Anies Baswedan 19,2 persen. Sementara masih ada 9,4 persen yang belum menentukan pilihannya.
Survei tersebut dilakukan pada 30-31 Mei 2023 melalui sambungan telepon.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menjelaskan bahwa suara Prabowo dan Ganjar seimbang.
“Selisihnya tidak signifikan secara statistik karena kurang dari dua kali margin of error 3,3 persen (selisih di bawah 6.6 persen). Sementara suara Anies berbeda signifikan dengan kedua bakal calon presiden lainnya,” ujar Deni dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Senin (5/6/2023).
Lebih jauh Deni mengatakan bahwa dalam 6 bulan terakhir, kesukaan pemilih kepada Anies cenderung makin lemah.
Ini, menurut Deni, menjadi salah satu penjelas mengapa elektabilitas Anies cenderung melemah dalam periode ini.
Sementara Ganjar dan Prabowo terus bersaing ketat dengan dukungan yang relatif seimbang.
Deni menambahkan bahwa Ganjar diperkirakan masih dapat menaikkan elektabilitas jika keterkenalannya naik.
Di kalangan pemilih kritis, Ganjar baru dikenal 89 persen, sementara Prabowo 97 persen, dan Anies 91 persen. (Nanda Kharisma)
Catatan redaksi:
Hasil survei ini tidak mengikat dan akan terus berubah hingga hari pemungutan suara.