Jakarta – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD memuji Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan terbaik. Namun, Sri Mulyani sering mendapatkan informasi yang tidak tepat dari bawahannya.
Pernyataan ini merespons data yang disampaikan Sri Mulyani terkait transaksi janggal Rp349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Menurut Mahfud, data yang disampaikan dalam rapat dengan Komisi XI DPR tidak sesuai fakta.
“Sepertinya dia (Sri Mulyani) menteri keuangan terbaik. Tetapi akses (informasi yang benar) dari bawah enggak masuk,” tutur Mahfud MD dalam RDP bersama Komisi III DPR, Rabu, 29 Maret 2023.
Mahfud MD lantas mengoreksi pernyataan Sri Mulyani soal jumlah transaksi mencurigakan pegawai Kementerian Keuangan. Sebelumnya, Menkeu menyebut hanya Rp3,3 triliun, tetapi menurut Mahfud, jumlah yang benar adalah Rp35 triliun.
“Kemarin Ibu Sri Mulyani di Komisi XI menyebut hanya Rp3 triliun, yang benar Rp35 triliun,” ucap Mahfud.
Mahfud mengatakan kasus Rafael Alun Trisambodo adalah satu dari ratusan oknum pegawai Kemenkeu yang diduga terindikasi tindak pidana pencucian uang (TPPU). Mahfud menyebut ada ratusan orang yang diduga terlibat dari masalah pajak dan bea cukai.
“Berapa yang terlibat? Nah, yang terlibat di sini dari Kementerian Keuangan itu 491 orang,” tutur Mahfud.
Mahfud mengatakan jumlah itu tidak termasuk eks pegawai Kemenkeu Rafael Alun yang telah masuk radar penegak hukum. Jumlah yang disebut Mahfud berkaitan dengan jaringannya. Ia menambahkan bahwa jumlah itu merupakan entitas. Karena berkaitan dengan para oknum yang diduga bermain cara tak halal tersebut.
“Kalau saya tertangkap korupsi, istri saya, anak saya, ayah saya, apa lagi, perusahaan cangkang itu, kan banyak itu entitasnya itu,” kata Mahfud.
(Prasetyo)
