Bekasi – Makanan berlemak biasanya memang enak, terasa lebih gurih dan juicy. Tapi di balik kenikmatan itu, kamu perlu waspada dan lebih memperhatikan takaran makanan berlemak tersebut agar tak menjadi bumerang.
Mengutip Eat This, kita tak perlu sepenuhnya menghindari lemak karena nutrisi ini tetap dibutuhkan tubuh. Ahli diet terdaftar Jessica Jones, RD mengatakan kita perlu makan seimbang antara lemak, karbohidrat, dan protein bahkan setiap kali kita makan.
“Sumber lemak makanan padat nutrisi, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, ikan berlemak, dan alpukat, dapat memiliki manfaat untuk kesehatan secara menyeluruh. Lemak sangat penting dalam menyediakan energi dan membantu penyerapan vitamin (yang larut dalam lemak),” jelasnya.
Namun, seperti halnya apa pun yang kita makan berlebihan akan tidak baik hasilnya. Termasuk ketika kamu terlena akan kenikmatan makanan berlemak; seperti steak, iga bakar, sate kambing, atau bahkan tunjang khas rumah makan Padang.
Menurut pedoman Kementerian Kesehatan RI, orang Indonesia perlu membatasi asupan lemak harian; yakni hanya 20-25 persen dari total energi harian (702 kkal). Itu artinya, kamu tak boleh mengonsumsi lemak lebih dari 5 sendok makan atau 67 gram per hari.
Efek samping yang terjadi ketika berlebihan makan makanan lemak
Jika kamu melewati batas anjuran, maka bukan tak mungkin di masa depan tubuhmu akan merasakan beberapa efek samping. Seperti, bukan rahasia lagi kalau kelebihan asupan lemak bisa menyebabkan kolesterol naik.
“Lemak jenuh, seperti yang ditemukan dalam susu murni dan daging merah, harus dinikmati dalam jumlah kecil karena dapat meningkatkan kolesterol jahat,” kata ahli diet terdaftar Amy S. Margulies, RD, pemilik The Rebellious RD.
Tak hanya itu, bahaya lemak trans dalam minyak goreng juga bisa kamu temukan ketika mengonsumsi pizza, biskuit, gorengan, atau makanan apa pun yang dipanggang.
Selain itu, bahaya makanan berlemak lain yang juga sudah banyak diketahui namun masih sering diabaikan; adalah naiknya berat badan.
Sebuah studi besar di China pada 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, menemukan pengaruh diet tinggi lemak dengan peningkatan berat badan, indeks massa tubuh, peningkatan risiko kelebihan berat badan, hingga obesitas.
Lebih buruknya lagi, kelebihan asupan lemak bisa mengganggu kesehatan jantung.
“Seringkali ketika seseorang makan terlalu banyak lemak jenuh, hal itu dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk risiko penyakit jantung yang lebih tinggi,” pungkas Margulies.
(Andi)