Depok – Perguruan tinggi terus berusaha meningkatkan mutu kualitas pendidikannya dalam menghadapi persaingan global. Diyakini, peningkatan kualitas pendidikan akan dapat mendorong ekonomi masyarakat.
“IAID Al-Karimiyah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan untuk menjawab kebutuhan dan tantangan zaman. Mimpi kami adalah menjadi Universitas yang menjadi bagian dari turut serta mencerdaskan bangsa dan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat,” ujar Rektor IAID Al-Karimiyah Ahmad Patih Ghozali, yang didampingi KH Ahmad Damanhuri seusai acara peluncuran IAID Al-Karimiyah, Sawangan, Minggu (5/3/2023).
Menurut Ahmad, dengan peningkatan pendidikan, taraf kehidupan dan ekonomi masyarakat juga akan bertambah. Untuk itu, pendidikan sebagai kebutuhan individu yang harus dipenuhi. Pendidikan di kampus harus diperkuat dengan nilai wawasan kebangsaan atau cinta tanah air yang dinilai mulai menurun di kalangan milenial.
Ahmad menilai, penanaman nilai Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Islam), Ukhuwah Basyariah (persaudaraan sesama manusia) dan Ukhuwah Wathoniyah (persaudaraan setanah air). Di sisi lain, jalur pendidikan formal juga tetap dilestarikan dan tradisi serta kearifan lokal diperkuat.
“Saat ini, kita di era globalisasi yang sangat destruktif 4.0 menuju 5.0. Sehingga, dengan Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) revolusi industri dunia bisa selaras, senafas dengan masyarakat dan IAID Al-Karimiyah. Kami berupaya turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa (ekonomi, politik, sosial dan budaya). Harapannya, mampu memberikan manfaat dan kemaslahatan bagi masyarakat Depok dan umumnya bagi bangsa Indonesia serta dunia,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Islam RI Prof Ali Ramdhani yang mengapresiasi kehadiran IAID Al-Karimiyah. Secara khusus, ia berharap agar IAID bisa terus maju berkembang mampu memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan di Kota Depok dan bangsa Indonesia.
“IAID Al-karimiyah harus terus meningkatkan kualitas secara internal dari manajerial, SDM, infrastruktur, prodi bertambah dan lainnya sehingga impian menuju universitas akan tercapai. Hakikat pendirian Institut adalah menjadikan pribadi yang bahagia dunia akhirat,” tambahnya.
Dengan berpendidikan, Prof Ali mengatakan individu akan mendapatkan kehidupan yang layak, mendapatkan peran penting di masyarakat dan lainnya. Tentu, dengan menambahkan nilai keislaman dan Ihsan yakni nilai integritas, humanis, adaptasi dan nasionalisme yang tinggi.
“Dengan nilai tersebut, mereka akan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tetap dilandasi dengan integritas serta nasionalisme yang tinggi. Sehingga, kita akan menghantarkan mahasiswa kepada kebahagiaan yang abadi,” harapnya.
(Maula Ibrahim)
