Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan innovative financing mampu mendorong percepatan pembangunan infrastruktur. Basuki memberi contoh proyek Tol Trans Jawa sepanjang 1.830 km yang rampung pada 2019. Menurutnya, hal tersebut mustahil tercapai tanpa inovasi pembiayaan.
Dalam mempercepat pembangunan, Basuki mengaku merayu pemrakarsa untuk mengadakan tanah dengan dana talangan. “Itu masuk inovatif. Belum pernah dilaksanakan sebelumnya. Itu lebih cepat dan nanti dananya diganti Kemenkeu,” kata Basuki dalam acara Innovative Financing in Unity yang disiarkan langsung melalui YouTube Kemenkeu RI, Rabu, 1 Maret 2023.
“Dana talangan pembebasan lahan adalah innovative financing pertama yang dirasakan. Itu tidak akan terjadi tanpa izin Menkeu,” ujar dia.
Innovative financing kedua, lanjut Basuki, adalah cross subsidy lelang. Kementerian PUPR menerapkannya melalui pelelangan proyek tol. Pemenangnya adalah untuk siapapun yang mampu membangun tol dengan ruas paling panjang.
Selain itu, ada skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) berupa available payment. Skema tersebut tidak hanya untuk pembangunan, tapi sampai pada pemeliharan jalan. Kementerian menerapkannya untuk pemeliharaan jalan lintas timur Sumatera di Riau dan di Sumatera Selatan. “Itu sudah dibiayai KPPU.”
“Dengan KPBU, kami merasa proyek selalu diawasi banyak pihak, oleh Kemenkeu, oleh PT PII (Penjamin Infrastruktur Indonesia). Jadi, lebih aman,” kata dia.
Basuki pun berpesan agar pemerintah daerah terus mendorong penerapan innovative financing. Menurutnya, pengembangan tidak cukup hanya sampai inovasi teknologi. “Inovasi teknologi kalau tidak ada duitnya pasti tidak akan jalan. Dan pembiayaan itu tidak hanya dari APBN,” bebernya.
(Prasetyo)