Nusa Tenggara Timur – Kisah Nono, bocah 7 tahun asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang juara matematika dunia, viral di media sosia. Bocah bernama Caesar Archangel Hendrik Meo Tnunay ini berhasil meraih Juara I International Abacus World Competition.
Belakangan, kisah Nono menjadi viral di media sosia. Ia kerap diundang di berbagai media untuk membagikan kisah dan prestasinya.
Nono tolak laptop dan mobil
Belum lama ini, Nono mencuri perhatian karena bertemu dengan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim. Mendikbud Nadiem memberikan beberapa hadiah untuk bocah 7 tahun itu, Bunda.
Namun, tidak semua hadiah Nadiem diterima oleh Nono. Ia hanya menerima beasiswa dan bola saja. Padahal, Menteri Nadiem menawarkan laptop untuk Nono.
Sang Bunda, Nuryati, mengatakan bahwa putranya itu memang menolak pemberian laptop yang ditawarkan Nadiem. Menurutnya, Nono tidak terbiasa dan tidak suka mendapatkan pemberian dari orang.
“Nono tidak terbiasa dengan hal-hal mewah dan juga tidak suka dengan pemberian dari orang,” jelas Nuryati ibunda Nono, seperti yang dikutip dari detikcom.
Nono juga menolak laptop karena ia sudah memilikinya, Bunda. Laptop milik Nono ini sering digunakan untuk mengerjakan soal-soal.
“Kalau laptop dari Pak Menteri memang ditawarkan, tapi Nono tidak mau karena dia sudah memiliki laptop yang biasa dipakai mengerjalan file soal selama mengikuti lomba,” ujar sang Bunda.
Selain laptop, Nono juga menolak pemberian mobil saat ia berkunjung ke kantor pusat Astra. Nono menolak karena memiliki alasan khusus yang mulia nih. Ia ingin suatu saat nanti menciptakan kereta api cepat dan pesawat sendiri.
“Nono tolak dan Nono bilang mau menciptakan kereta api cepat dan pesawat tercepat saja,” kata ibunda Nono.
Nah, karena menolak, Nono pun diberi hadiah lain. Ia mendapatkan bonus untuk menginap di hotel selama tiga hari dan jalan-jalan keliling Jakarta.
Sosok Nono mencuri perhatian netizen. Tak banyak yang tahu, Nono berasal dari keluarga yang sederhana. Seperti apa kehidupan Nono sehari-hari dan bagaimana kepribadiannya?
(Nanda Kharisma)