ABRAKSI Klise Peniadaan Pendidikan Agama Disekolah Dengan Mengaitkan Issue Politik Agama Adalah Suatu Kekeliruan Yang Optimal
Dinamisasi pada manuver politik dapat menjadikan agama sebagai komoditas politik, dikarenakan miskinnya pendidikan politik, sehingga menghalalkan segala cara yang kurang etis dalam penerapannya.
Padahal pendidikan Agama sangat relevan sepanjang perjalanan sejarah bangsa ini sebagai basis perjuangan, mengingat mayoritas Tentara pejuang berlatar belakang Santri, Identifikasi perihal Santri merupakan Pelajar dari Sekolah Agama Islam, yang berjuang melawan Penjajah pada saat itu. Pendidikan Agama sangat kompeten untuk mendidik sikap dan teladan sehingga dapat mengenali antara perilaku baik dan perilaku buruk.
Dapat dikatakan bahwa Pendidikan agama dalam terapan pendidikan sekolah adalah suatu upaya penguatan karakteristik etika dan moral. Jadi, proses menegasikan agama dalam basis pendidikan adalah proses pengebirian etika dan moral dari individu siswa.
Di era modern ini khususnya diperkotaan pendidikan agama sebagian besar terkonsentrasi pada pendidikan formal, dengan meniadakan pendidikan agama akan semakin merujuk pada kehancuran kepribadian siswa, Issue peniadaan pendidikan agama yang dilontarkan pada fase transisi politik saat ini adalah kurang tepat, hal ini akan menyulut suasana politik yang masih terasa agak panas.
Untuk itu, sebaiknya marilah berpikir bijak sebelum berpendapat, pertimbangkan perilaku orang tua pada era modernisasi saat ini, pendidikan Agama di sekolah menjadi tolak ukur Siswa mengenal ajaran Agama dengan baik, Tanpa Agama bangsa Indonesia dapat menjadi Gamma (Kacau).
Oleh: Adi Putra (Adhyp Glank), Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional