BAGI Miptahul Jannah memperjuangkan aspirasi masyarakat bawah terutama petani, buruh dan kaum wanita sudah merupakan panggilan hati. Mereka adalah masyarakat yang secara ekonomi harus dibantu baik secara langsung atau melalui kebijakan publik salah satunya adalah melalui jalur legislatif.
“Kaum marginal itu akan menjadi sumber inspirasi dan aspirasi saya. Sudah menjadi kewajiban untuk dibantu dan difasilitasi. Karena saat ini aspirasi mereka terhambat dan membutuhkan saluran yang mampu membantunya baik secara langsung atau tidak langsung,” ujar wanita kelahiran Bekasi, 35 tahun yang lalu ini kepada NewsBekasi.Id, Jum’at (11/01).
Ia bahkan sering menerima keluhan dari mereka, terkait biaya pendidikan, biaya berobat serta modal untuk berusaha. Padahal potensi masyarakat marginal Kabupaten Bekasi khusunya Dapil V itu melimpah tinggal keseriusan Pemkab Bekasi mengelola dan memberdayakan warga setempat.
“Untuk itu saya terpanggil untuk tampil berkontestasi di Pileg 2019 mewakili suara perempuan dari Dapil V dengan semangat untuk mengangkat nasib kaum marginal yang makin terpinggirkan. Apalagi saat ini pengaruh kota terus melebar ke desa-desa dengan banyaknya perumahan baru sementara masyarakat desa belum siap berkompetisi lantaran SDM-nya tidak dipersiapkan secara maksimal,” tambah wanita yang akrab dipanggil Neng Miftah ini yang juga adik dari mantan Anggota DPR RI, H. Daday Hudaya, SH. MH
Ia sebagai seorang pengusaha muda mengaku siap menampung aspirasi warga sekaligus memberdayakan masyarakat yang memang saat ini kondisinya sangat membutuhkan bantuan. Menurutnya warga bukan hanya diberi modal untuk berusaha tetapi harus diberikan pendampingan yang tuntas. Dan saat ini itu yang diharapkan warga.
“Seringnya pemerintah ngasih bantuan, abis itu ditinggal. Padahal secara SDM mereka alakadarnya. Seharusnya tuntas didampingi sehingga mereka mampu dan mapan menjalankan usahanya sendiri,” tambah wanita yang juga Ketua Srikandi Pemuda Pancasila Kabupaten Bekasi ini.
Selain itu meski berstatus single parent ia mengaku percaya diri dan ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa single parent itu juga mampu berbakti dan memberikan kontribusi yang lebih untuk masyarakat. Baginya status bukan halangan untuk berkarya apalagi dijaman emansipasi seperti sekarang ini.
“Saya akan buktikan dengan kinerja dan image buruk singel parent harus dihilangkan, diganti dengan membangun potensi dan berkarya nyata di masyarakat, dan saya berjanji tidak akan mensia-siakan amanah masyarakat,” terang wanita dua anak yang nyalon dari Partai Gerindra Dapil V (Kecamatan Muaragembong, Cabangbungin, Sukakarya, Sukatani, Pebayuran, Kedungwaringin) Kabupaten Bekasi dengan nomor urut 5 ini. (red)