KEBERADAAN Amil Jenazah di Kabupaten Bekasi masih minim. Padahal, kehadirannya sangat dibutuhkan dalam upaya menjalankan fardu kifayah terhadap jenazah.
Kepala Bagian Kesra pada Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bekasi, Iyan Priyatna mengatakan jumlah Amil Jenazah di setiap RW idealnya dua orang.
“Iya idealnya setiap RW dua orang. Satu Amil Jenazah perempuan dan satu amil jenzah laki-laki. Kan proses penanangannya memang harus sejenis,” ungkapnya kepada NewsBekasi.Id, Rabu (28/11).
Berdasarkan data yang diperoleh Dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bekasi, jumlah RW yang terdata sebanyak 1.609 RW sehingga seharusnya ada 3218 orang Amil Jenazah.
“Tetapi ternyata sampai dengan saat ini data di kita cuma terisi sekitar 2.360 orang sehingga masih banyak selisihya,” kata dia.
Pihaknya berharap, agar kedepannya warga yang memiliki kemampuan dan kemauan bisa turut serta menjadi Amil Jenazah mengingat pahalanya cukup besar.
“Karena Amil Jenazah di kita kan langka, sementara kebutuhan akan hal tersebut semakin banyak dan tidak semua orang bisa melakukannya karena harus memiliki keahlian khusus sesuai dengan tata aturan Islam,” ungkapnya.
Apalagi, sambungnya, untuk tahun depan bantuan yang berikan pemerintah daerah kepada para Amil Jenazah juga rencananya akan bertambah. “Kalau sekarang Rp 200 ribu perbulan dan diberikan per tiga bulan sekali melalui transfer by name by adrees. Tahun depan mudah-mudaha bisa tambah,” ungkapnya.
Bagi Amil Jenazah yang ingin mendapatkan dana bantuan tersebut, kata Iyan, wajib mengisi daftar kegiatan yang diketahui oleh kepala desa dan camat, kemudian diverifikasi oleh bagian administrasi kesra.
“Selain amil jenazah, bantuan untuk imam masjid dan marbot serta guru majelis taklim juga mudahn-mudahan bisa ditambah di tahun depan,” ucapnya.
Ia berharap melalui bantuan ini menjadi bentuk perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bekasi terhadap mereka yang hidupnya mengabdi dan mengurusi persoalan keumatan. (dej)