KEPALA Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi, H.Jamaludin usai melakukan Talk Show langsung Video Streaming yang disiarkan langsung oleh Humas Dan Protokol Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam program Bekasi Terbuka mengangkat Tema “Pembangunan Insfratruktur Sesudah dan Sebelum untuk Kemajuan Kabupaten Bekasi” mengatakan bahwa dirinya menyambut baik apa yang dilakukan oleh Humas dimana bisa interaktif langsung dengan masyarakat terkait apa yang kita mulai, kita bangun hari ini maupun kedepannya.
“Saya menyambut baik kegiatan yang di gagas dengan positive thingking kegiatan insfratruktur jadi mendapat masukan langsung dari masyarakat baik atau tidak baik untuk menjadi pemacu kinerja buat saya untuk menjalankan dinas ini,” ujar nya di wawancarai
Terang Jamaludin, tentu sangat terhormat pada launching pertama sarana komunikasi terbuka yang dilakukan Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Bekasi dengan menempatkan Dinas PUPR Kabupaten Bekasi di urutan yang pertama kalinya. Selaku kepala dinas PUPR Pelaksana kegiatan pembangunan selalu siap membuka diri dengan masyarakat berkaitan dengan kemajuan pembangunan Kabupaten Bekasi.
Disinggung adanya kritik negatif dari masyarakat mengenai adanya jual beli proyek dalam kegiatan di dinas PUPR, menurut Jamaludin, itu sah-sah saja yang disampaikan masyarakat, dan secara pribadi tidak akan membuat diri saya harus marah justru itu akan membuat pribadi ini memacu hal yang positif untuk ke depannya.
“Sekarang itu Unit Layanan Penggadaan (ULP) yang mengelola kegiatan yang dilelangkan dan lolos atau tidaknya mendapatkan kegiatan itu adanya di ULP. Jadi tidak ada lagi hal semacam itu di PUPR, dan saya tidak berani lagi,” kata nya
“Adanya kegiatan Bekasi Terbuka, terus terang ini sangat berpengaruh dan sangat memacu kita sebagai pelaksana kegiatan terutama posisi saya sebagai kepala dinas PUPR untuk membuat program-program yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang menjadi skala prioritas.” Lanjutnya
Adanya masukan dari masyarakat sangat membantu kita, bukan berarti kegiatan yang dilaksanakan selama ini tidak terarah, karena ada mekanisme pembangunan dan mungkin saja ada yang harus dilewati seperti Musrenbang resmi dengan tahapannya mulai desa, kecamatan hingga kabupaten. Tetapi penyampaian yang dilakukan hari ini benar-benar langsung dari masyarakat tanpa batas.
“Justru ini membuat saya senang dan tidak perlu takut maupun menghindar dari masukan yang disampaikan oleh masyarakat tanpa rekayasa atau di atur-atur secara terbuka.” Tukasnya (dej)