PERUSAHAAN Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi menargetkan bisa menyalurkan air bersih sebanyak 13500 Liter pada tahun 2018 untuk daerah kekeringan di desa Ridhogali. Hal tersebut diungkapkan Dirut PDAM Tirta Bhagasasi, Usep Rahmat Salim saat diwawancarai, Kemarin (jumat,31/8).
Namun, Usep memastikan saluran air itu tercapai pada bulan Oktober melalui saluran tengki yang terjangkau ke daerah Ridhogali. “Dalam jangka pendek PDAM membantu hanya dengan mengirim air bersih, untuk target itu nanti di Bulan Oktober,” ucap dia.
Terang dia, pihaknya selalu berkordinasi dengan pemerintah daerah agar warga yang kekeringan bisa segera terlayani. Menurutnya, program jangka menengah memberikan air bersih sebanyak 13500 Liter air itu bentar lagi selesai pada bulan oktober, untuk saat ini hanya bisa dirasakan 13000 liter air. “Untuk air yang kita produksi banyak yang di salurkan ada sekitar 1300 liter, masih kurang 500 liter lagi, itu karena pipanya saja yang belum sampai, kita targetkan tahun ini sudah selesai semua,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya,Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, menyalurkan pasokan air bersih di empat kecamatan yang mengalami krisis air bersih, akibat kemarau yang terjadi sejak Juli 2018. “Kami selama dua bulan terakhir ini mendistribusikan air bersih sebanyak 250 ribu liter air bersih untuk empat kecamatan terlanda kekeringan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya kepada NewsBekasi.Id, Kemarin (29/8).
Terang dia empat kecamatan yang dipasok air bersih itu, yakni Kecamatan Cibarusah ada 5 Desa yaitu, Desa Sinarjati, Desa Ridogalih, Desa Ridomanah, Desa Cibarusah Kota dan Desa Cibarusah Jaya, kemudian, Kecamatan Bojongmangu ada dua desa yakni, Desa Medalkrisna dan Desa Karang Indah, Kecamatan Serang Baru dengan sebanyak empat desa, Desa Naga Cipta, Desa Sinarjaya, Desa Suka Ragam dan Desa Suka Sari, sedangkan Kecamatan Cikarang Selatan yaitu Desa Serang dan Desa Sukadami.”Pasokan air bersih yang dikirim itu dari periode 23 Juli 2018 hingga 24 Agustus 2018,” jelasnya.
Menurut dia, kesulitan air bersih tersebut dipastikan berlanjut sehubungan curah hujan di daerah itu belum turun. “Kami minta masyarakat jika kesulitan air bersih maka secepatnya melapor ke aparat kecamatan maupun BPBD,” katanya.
BPBD siap menyalurkan pasokan air bersih ke lokasi-lokasi perkampungan warga yang dilanda krisis air bersih akibat kekeringan. Namun, masyarakat yang akan mengajukan bantuan pasokan air bersih terlebih dahulu melaporkan kepada aparat kecamatan. Sebab, penyaluran air bersih juga menggunakan dana APBD setempat sehingga perlu pertanggungjawabannya.
Selama ini, pendistribusian pasokan air bersih merupakan upaya program jangka pendek agar masyarakat tidak mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. “Jadi kita memberikan pasokan air sistemnya lapor kemudian dikirim. Kita akan terus berusaha maksimal agar masyarakat bisa menerima air bersih merata,” pungkasnya. (dej)