MASIH dalam rangka peringatan Hari Jadi Kabupaten Bekasi yang ke 68 Tahun, Komunitas Masyarakat Jatimulya membuat acara yang bernama “Kriyaan Jatimulya”. Lurah Jatimulya, Tambun Selatan, Chareles Mardianus mengatakan bahwa acara ini murni dari Masyarakat Asli Jatimulya yang artinya bukan berasal dari mana-mana. Acara Kriyaan Jatimulya bakal di gelar pada tanggal 16 September 2018 yang berlokasi di lapangan jati.
“Tujuan dari Kriyaan Jatimulya ini adalah untuk mempersatukan persepsi bahwa kita satu budaya betawi bekasi. Namun, kita tidak melihat itunya karena di jatimulya ini banyak kultur sehingha bersatu jadi satu,” ungkapnya kepada NewsBekasi.Id, Kamis (30/08)
Bagi masyarakat Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Budaya sangat di hormati sekali apalagi budaya bekasi seperti Topeng Betawi dan juga pencak silat yang notabene masih dalam budaya bekasi. “Nantinya dalam kegiatan ini bukan hanya menyajikan budaya betawi saja tetapi budaya di luar bekasi yang ada di jatimulya akan melebur jadi satu,”kata dia
“Bahkan masyarakat jatimulya sangat mendukung sekali pelestarian budaya bekasi, kami yang di kelurahan sifatnya hanya sebagai sebatas penanggung jawab saja,” lanjutnya.
Charles mempertegas sekali lagi, bahwa acaraa kriyaan jatimulya sesungguhnya adalah acara milik warga jatimulya,Tambun Selatan_Kabupaten Bekasi. Dalam hal ini Kelurahan sebagai penanggung jawab saja karena acaranya berada dalam lingkup jatimulya.
Tidak menutup kemungkinan, tambah charles, acara “Kriyaan ” apakah akan tetap berlanjut atau tidak meski kendati belum tahu akan lama atau tidak bertugas di sini sebagai aparatur yang di tugaskan Bupati Bekasi. Namun, yang pastinya acara tersebut insya allah pastinya akan berkelanjutan. (dej)