PEMERINTAH Kabupaten Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup membentuk Satuan Tugas (Satgas) sebagai tindak lanjut dari pertemuan yang di gelar di bandung, kota bekasi guna melakukan pengendalian pencemaran air citarum.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Jaoharul Alam mengatakan selain Sungai Citarum, Satgas yang terbentuk nantinya akan turut serta mengamankan, mengendalikan bahkan melakukan pemulihan daerah aliran sungai (DAS) dua sungai lainnya yakni Sungai Cibeet dan Sungai Cipamingkis.
“Struktur Satgas sudah disepakati dan nantinya setelah ditandatangani Bupati Bekasi akan ada pertemuan khusus untuk membicarakan lebih detail program kerja dari Satgas ini seperti apa,” kata Jaoharul Alam kepada NewsBekasi.Id, Selasa (21/08).
Namun secara garis besar, kata dia, Satgas ini nantinya akan berupaya untuk mengendalikan pencemaran di sungai tersebut dengan mengurangi dan melarang limbah cair yang di buang baik dari industri maupun kotoran tinja ke sungai, serta tidak membuang sampah ke sungai, guna mengubah mindset masyarakat yang masih beranggapan sungai adalah tempat sampah gratis dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang sumber terbesar pencemaran sungai disebabkan limbah domestik.
“Kalau ada yang terbukti melakukan pencemaran ke sungai tentunya akan akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang ada karena Satgas ini juga tentunya melibatkan kepolisian dan TNI,” ungkapnya.
Hal senada diamini, Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Dodi S Apriyanto bahwa keterlibatan para pelaku industri dan masyarakat dalam pengendalian pencemaran air di sungai memiliki arti yang sangat besar sehingga dilibatkan juga dalam Satgas ini.
Para pelaku industri, kata dia, bisa menyalurkan CSR-nya dengan melakukan penanaman pohon besar-besaran di bantaran sungai dan lain sebagainya. Sementara masyarakat di sekitar DAS akan diajak untuk terlibat dalam program Ecovillage dengan membentuk bank sampah.
“Jadi nanti di lokasi tempat pembuangan sampah liar akan disimpan Tempat Pembuangan Sampah (TPS-red) yang akan dijadikan Bank Sampah, agar masyarakat membuang sampah kesana dan tidak membuangnya ke sungai,” kata dia.
Dodi berharap keterlibatan para pelaku industri dan masyarakat bisa menjadi pemicu bagi pihak lainnya agar melakukan hal yang sama, yakni peduli dan menjaga keberlanjutan wilayah sungai sebagai salah satu sumber mata kehidupan. (dej)