James Riady: 18 Tower Meikarta Serah Terima Desember 2018

LIPPO Group memastikan 18 tower Meikarta akan diserahterimakan kepada konsumen mulai Desember 2018 mendatang. Saat ini, 92 tower sedang dalam proses konstruksi. 

“18 tower akan diserahterimakan Desember 2018 hingga Februari 2019,” tegas CEO Lippo Group James Riady di Jakarta, Selasa (8/5).

James mengungkapkan, saat ini pengembangan Meikarta memasuki fase tersulit. Yakni proses pengembangan infrastruktur. Sementara kawasan Central Business District (CBD) beberapa gedung sudah topping off. “Kalau untuk launching dan penjualan, itu paling gampang. Pengembangan infrastruktur sekarang, tapi kami tetap berkomitmen,” ungkapnya.

James memaparkan, Lippo Group telah berhasil membangun delapan kawasan skala kota. “Meikarta ini yang kesembilan. Jadi kami tentu memiliki komitmen sesuai yang kami janjikan (kepada konsumen),” paparnya.

James mengatakan, pengembangan Meikarta merupakan pengembangan lanjutan kawasan Lippo Cikarang yang merupakan kawasan skala kota, di koridor timur yang lebih dulu dikembangkan. “Untuk kami, fokusnya apa yang kami janjikan akan kami bangun seperti kota-kota lainnya,” paparnya.

Kepemilikan saham Lippo Group di Meikarta, lanjut dia, tetap sebesar 50 persen. “Dari dulu porsi saham kami di Meikarta 50%, karena memang untuk pengembangan proyek, kami menggandeng mitra,” jelasnya.

James mengungkapkan, Lippo Group tidak pernah menjual porsi kepemilikan sahamnya menjadi 27 persen di proyek senilai Rp278 triliun itu. “Kalau ada kabar seperti itu, berarti itu hoax,” tegasnya.

James juga menyangkal jika proses pembangunan dihentikan oleh kontraktor. “Beredar surat dari Total tentang penghentian itu. Itu hoax, sangat disayangkan karena tentu akan mengganggu investasi,” paparnya.

Lippo Group menambah mitra-mitra asing untuk berinvestasi di kawasan Meikarta. Selain menggandeng sembilan perusahaan global di bidang logistik dan fintech dengan investasi USD300 juta, ada 10 institusi yang masuk ke Meikarta.

Ke-10 institusi itu bergerak di bidang pendidikan, kesehatan dan teknologi yang berasal dari Amerika Serikat (AS), Inggris dan negara kawasan Asia. Mereka menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan total nilai investasi mencapai USD550 juta. Mitra baru tersebut membangun pusat pendidikan dan kesehatan yang diproyeksikan menjadi terbesar di kawasan ASEAN. (dej) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *