Empat Ormas Tuntut Transparansi Pembentukan Panitia Pengisian BPD

PULUHAN orang yang tergabung dalam empat ormas antara lain Pemuda Pancasila (PP), GMBI, Pemuda Ansor dan Front Pembela Islam (FPI), berunjuk rasa menuntut transparansi Kepala Desa Sukadarma, Kecamatan Sukatani dalam pembentukan panitia pengisian BPD Sukadarma yang diduga sarat KKN dan transparan.

Menurut Koordinator Aksi, Moch Eka Noviandi pembentukan panitia pemilihan BPD Sukadarma tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dalam surat edaran, No 141/SE-07/DPMD Tanggal 07 Februari 2018 tentang pedoman pengisian keanggotaan BPD.

“Ini cacat hukum, kami menuntut camat segera mengevaluasi dan membentuk ulang kembali kepanitian BPD Sukadarma, “ujar pria yang juga Humas GMBI Kabupaten Bekasi, kepada NewsBekasi.Id, Senin (16/04/2018).

Ia menduga ada intervensi dan pengkondisian terhadap jalannya Pemilihan Panitia BPD Sukadarma oleh terduga bakal calon kepala desa agar berjalan sesuai dengan skenario yang sudah disusun atau diinginkan.

“Ini tidak ada sosialisasi kita tidak tahu kapan daftar tahu-tahu calon dan pemilihnya sudah ditentukan, ini artinya ada maksud tertentu dari kades,” tambahnya.

Ia menduga keras kepala Desa Sukadarma dan ketua BPD melakukan KKN dan kebohongan publik terhadap masyarakat Sukadarma. “Kita menilai ini sudah menciderai demokrasi,” tegasnya.

Sementara itu Camat Sukatani, Benni Yulianto mengaku sudah memfasilitasi antara pengunjuk rasa dengan Kades Sukadarma perihal ketidak transparanan pemilihan panitia BPD desa tersebut. Bahkan ia mengaku sudah selesai.

“Sudah clear, kita memediasi mereka bersama unsur Muspika dan masing elemen, secara aklamasi mereka sudah sepakat. Mereka menerima kondisi sekarang menjadikan catatan yang lalu tidak terjadi lagi dikemudian hari,” ujarnya.

Menurutnya hanyalah kurang sosialisasi dan komunikasi saja dan ia menilai selama tidak ada pelanggaran, proses tinggal dilanjutkan dengan catatan-catatan.

“Hanya kurang komunikasi saja di Sukadarama ini LSM dan Ormasnya banyak solusinya kedepan harus lebih transparan dan bagi yang ingin mengikut kontestasi dipersilahkan,” terangnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *